Halaman

Wednesday, December 07, 2005

Masihkah Rindumu?

Aku bertanya tentang waktu,
saat kita pertama kali bertemu
dan kisah cinta kita tertuang dalam lagu,
yang sering kita nyanyikan begitu merdu.
Ingatkah engkau tentang saat itu?
Suatu ketika, di koridor itu,
mataku menatap penuh harap pada sosok-sosokmu,
yang bahkan lebih dariku
menyalakan suara bagai semangat yang menyatu.
Koridor itu, mungkin adalah tempat pertama kali kita bertemu.
Aku ingat, di lapangan terik itu,
seketika bayang-bayang tak lagi semu.
Jabat tanganmu menghangatkanku,
ketika kusadari langkah-langkah ini akan berpadu
denganmu.
Di bangku panjang, di taman itu,
entah berapa waktu bersaksi bisu
ketika kau menangis karena susahmu,
ketika aku mengadukan lelahku,
ketika kau dan aku menapaki letih, duka, dan gembira itu,
ketika semua penat itu jadi rindu,
mungkinkah kini kau ragu?
Bimbangku kini tentangmu.
Suatu ketika di koridor itu,
kau dan aku,
kita menggandeng lengan-lengan baru,
dengan bara yang satu,
semangat itu.
Mereka telah menjadi nafasku yang memburu,
mereka tak pernah enyah, walau aku sempat ragu,
mereka menguatkan separuh jiwaku,
saat jatuhku begitu menderu.
Mereka adalah lagu,
yang selalu berdegup menghidupkanku.
Dulu,
saat pertama kali kita bertemu,
dan berulang sepanjang waktu.
Masihkah itu menjadi rindumu?
Atau kini kau beranjak pergi,
meninggalkanku?


Dedicated to 9868sisterhood&brotherhood
"Sebuah kerinduan panjang untuk kalian"

No comments: