Halaman

Tuesday, December 27, 2005

Seorang Calon Bunda ...

Ada apa dengan dunia?

Sepertinya akhir-akhir ada 'sepi' yang merayapi, perlahan. Walau nggak terlalu mengganggu sebenernya. Saya punya cukup banyak 'jendela' yang bisa dimanfaatkan untuk mengusir 'sepi' yang bisa menggerogoti hati.

Lebih sering nonton berita (dan akhir-akhir ini tak banyak berita gembira yang tersiar), mulai membaca satu per satu tumpukan buku yang selama ini tidak tersentuh, menghubungi teman-teman melalui telepon, sms, maupun mengunjungi warnet seminggu sekali. Kegiatan rutin, tapi harus dilakukan, bila saya tidak ingin 'mengubur' diri dalam 'sepi'. Sambil perlahan-lahan, merencanakan kembali apa-apa yang ingin dilakukan ke depan. Satu yang sudah pasti: Saya harus tetap menulis!

Setiap perubahan yang terjadi dalam hidup ini pastilah memerlukan ekstra tenaga dan pikiran untuk menjadikannya menyenangkan dan tidak memberatkan. Ada satu perubahan membahagiakan yang hadir dalam hidup saya sekarang: Saya akan menjadi seorang bunda! Banyak doa dan harap yang sekarang lebih sering hadir dalam sujud dan hari-hari saya. Cemas, gelisah, bahkan tangis yang diam-diam menjadi 'penggoda', adalah kewajaran bagi hormon-hormon yang 'mengubah' tubuh seorang calon bunda. Menjadi lemah dan nelangsa sendiri? Tentu tidak! Saya sekuat tenaga mencoba untuk selalu berpikir positif. Hamil kan nggak harus mual, muntah atau bahkan pingsan segala. Dan, alhamdulillah, Allah memudahkan saya dalam hal ini. Walau cobaan-cobaan itu pasti ada. Seperti hari ini, si calon bunda ini mendapat 'serangan kaget' ketika membaca hasil USG. Lantas? Tersenyum saja, banyak-banyak berdoa, berusaha menjaga dan membesarkan calon janin dengan gizi yang baik, dan cukup istirahat. Pikiran yang sehat akan membantu calon bunda dan si janin untuk tetap sehat secara fisik dan emosi.

Benarkah 'sepi' itu menghalangi? Tentu tidak. Kalau saja kemalasan tidak menghalangi mata dan hati untuk melihat lebih dekat apa yang ada di sekitar, kenyamanan itu pasti akan menggantikannya.

Jangan buang waktu, bergiatlah! Niat yang baik dan ikhlas menjadi awal dari setiap tindak laku yang menjadikan perubahan kehidupan suatu keindahan, bukannya hal yang menakutkan.

*menyemangati diri sendiri*
"Salam cinta untuk semua"

Wednesday, December 07, 2005

Masihkah Rindumu?

Aku bertanya tentang waktu,
saat kita pertama kali bertemu
dan kisah cinta kita tertuang dalam lagu,
yang sering kita nyanyikan begitu merdu.
Ingatkah engkau tentang saat itu?
Suatu ketika, di koridor itu,
mataku menatap penuh harap pada sosok-sosokmu,
yang bahkan lebih dariku
menyalakan suara bagai semangat yang menyatu.
Koridor itu, mungkin adalah tempat pertama kali kita bertemu.
Aku ingat, di lapangan terik itu,
seketika bayang-bayang tak lagi semu.
Jabat tanganmu menghangatkanku,
ketika kusadari langkah-langkah ini akan berpadu
denganmu.
Di bangku panjang, di taman itu,
entah berapa waktu bersaksi bisu
ketika kau menangis karena susahmu,
ketika aku mengadukan lelahku,
ketika kau dan aku menapaki letih, duka, dan gembira itu,
ketika semua penat itu jadi rindu,
mungkinkah kini kau ragu?
Bimbangku kini tentangmu.
Suatu ketika di koridor itu,
kau dan aku,
kita menggandeng lengan-lengan baru,
dengan bara yang satu,
semangat itu.
Mereka telah menjadi nafasku yang memburu,
mereka tak pernah enyah, walau aku sempat ragu,
mereka menguatkan separuh jiwaku,
saat jatuhku begitu menderu.
Mereka adalah lagu,
yang selalu berdegup menghidupkanku.
Dulu,
saat pertama kali kita bertemu,
dan berulang sepanjang waktu.
Masihkah itu menjadi rindumu?
Atau kini kau beranjak pergi,
meninggalkanku?


Dedicated to 9868sisterhood&brotherhood
"Sebuah kerinduan panjang untuk kalian"