Halaman

Tuesday, July 14, 2009

Yang Kuat dan Lemah

Terkadang, ketika iman sedang lemah, sebagai seorang manusia kita semua butuh penyangga. Supaya kondisi hati yang sedang rapuh tak lekas merubuhkan pertahanan diri dari hal-hal yang tidak baik. Namanya saja manusia, makhluk yang seringkali sombong padahal ia punya segudang kelemahan. Tak mungkin seorang manusia bisa berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain, dan lebih tak mungkin lagi seorang manusia mengesampingkan peran Sang Pencipta dari kehidupannya.

Terkadang, kita juga sering tidak menyadari, bahwa orang terdekat kita selalu memberikan cinta dan sayangnya dalam berbagai bentuk. Mungkin tidak dengan cara yang spektakuler, mungkin tidak dengan sesuatu yang paling kita inginkan, mungkin tidak banyak hingga tak diketahui. Tetapi apakah itu berarti kita bisa meragukannya? Bukankah tak adil jika menyamaratakan seseorang dengan seseorang lainnya? Padahal orang-orang terdekat kita, keluarga kita, adalah tempat berpulang yang paling nyaman. Tetapi seringkali keegoisan dan emosi tak terkendali yang berasal dari diri kita sendiri mengaburkan semua itu.

Di antara kelemahan-kelemahan sifat manusia, sebenarnya terdapat celah untuk saling menguatkan satu sama lainnya. Kelemahan dari yang satu bisa ditutupi oleh kekuatan yang lainnya. Manusia yang satu bisa menjadi penolong bagi yang lainnya. Di atas semua itu, tentu yang Maha Kuasa puncak segalanya. Bagaimana bisa seorang hamba yang lemah mengaku adikuasa untuk menjadi penolong yang lainnya tanpa kehendak dan ketentuan dari Allah SWT?


Seperti sebuah pelangi yang menceriakan isi bumi,
Manusia punya rasa rindu yang terkadang seperti mimpi,
Tak usah risau pada mereka yang meneriakkan cinta seperti guruh,
atau pada mereka yang lantang meminta cinta datang kembali padanya,
Ke mana pun cintamu berlabuh,
seharusnya hanyalah kepada-Nya.


(menyudahi rasa gundah, ayo tersenyum kembali!)

1 comment:

entin said...

met kenal bunda. artikelnya bagus2