Halaman

Wednesday, August 26, 2009

Menulis dan Mencerahkan Hati


Baru selesai baca tulisannya mbak Sinta Yudisia di milis FLP. Fiuh ... jadi mau terharu :)

Mengingat kembali motivasi saya dalam menulis, untuk apa sebenarnya? Sebagai pembuktian bakat, atau ajang curhat alias ember perasaan, latihan pencerdasan emosi, cari penghasilan tambahan, atau apa?

Yang jelas, saya masih ingat, betapa saya terkesan dengan sebuah cerita pendek karya Helvy Tiana Rosa (yang menurut saya 'cerpen abadi' hehe) yang bisa membuat pembaca tersadar dan bergiat untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Atau cerpen-cerpen karyanya yang bertahun-tahun tersebar di berbagai media, yang mengetengahkan konflik yang sedang terjadi, ataupun kisah sehari-hari. Helvy Tiana Rosa salah satu penulis favorit saya pastinya.

Lalu keinginan saya beberapa tahun silam (sampai-sampai saya jadikan salah satu resolusi tahunan yang harus dicapai), yang saya buat tahun 2002 dan baru tercapai pada tahun 2004: menjadi anggota Forum Lingkar Pena. Hehehe ... agak konyol, ya? Tapi bagi saya, organisasi yang satu ini begitu memikat hati, sebab memang sejak lama sekali saya ingin menjadi bagian darinya (mungkin sejak akrab dengan majalah ANNIDA sejak tahun 1998), dan berjanji dalam hati bahwa saya harus bisa menulis.

Menjadi bagian dari FLP cabang Bekasi adalah awalnya. Bertemu teman-teman baru yang lucu, sama-sama mendirikan kembali FLP Bekasi, berjuang dengan anggota yang datang dan pergi (dan kini makin berkibar tampaknya...congrats FLP Bekasi :) ) dan akhirnya hijrah ke FLP cabang Sengata tahun 2006. Menjadi bagian dari FLP pastinya berpengaruh besar bagi aktivitas menulis yang saya lakukan. Kala merasa malas, maka pertemuan dengan teman-teman di FLP akan mencambuk kembali diri saya untuk aktif berkarya. Kala merasa puas dengan hasil karya yang diterbitkan, maka bertemu dengan sekumpulan penulis muda dan hebat di FLP akan menjadi teguran keras bagi saya bahwa apa yang sudah saya lakukan belumlah apa-apa. Saya masih harus banyak belajar, dan menjadi penulis yang lebih baik lagi.

Bukan saja untuk mendapatkan penghasilan tambahan, bukan juga menjadi pelampiasan emosi semata, apalagi hanya untuk sebuah popularitas. Menulis untuk dakwah, adalah visi yang harus selalu tertanam.

Terkenang percakapan maya dengan Afifah Afra dua hari lalu (tepatnya menjelang subuh),

afra: lagi nerusin buku kedua dari tetralogi De Winst, sudah hampir setahun belum kelar (kira-kira begitu isinya)

Setahun menulis novel? Wow, hebat sekali. Pikir saya waktu itu. Dan mbak Afra menceritakan tentang begitulah konsekuensi dari mempertahankan idealismenya. Saya tahu, beliau adalah seorang penulis yang rajin sekali riset mendalam untuk sebuah tulisan yang pastinya apik. Setahun yang produktif, dan mungkin seluruhnya efektif. Kalau saya? Ya iya sih, merampungkan novel dalam kurun tahunan juga, tapi bolong karena malas, nggak sempat, nyicil nggak kelar-kelar, dan riset seadanya. Jauuuh...deh!


Tadi pagi, soulmate saya (predikat ini Ganjar Widhiyoga yang memberikan) menelpon dari Yogyakarta, dan bisa ditebak, kami berbincang hampir sejam untuk berbagai hal yang sedang melintas di kepala kami. Mengenai FLP juga, dan yang lain-lain. Ide untuk merintis hubungan harmonis antara FLP Kaltim dengan dunia sastra di Kaltim, mengenai perbaikan kualitas FLP Sengata, dan banyak lagi. Namanya Nurika Nugraheni, dulu saya mengenalnya secara maya juga via Yahoo Messenger, lalu bertemu di Munas ke 1 FLP tahun 2005, dan secara mengejutkan tahun 2007 kalau tidak salah ia menjadi penghuni Sengata mengikuti suami tercintanya.

FLP dan dunia menulis saya sudah memberikan banyak sekali warna dalam kehidupan saya bertahun-tahun ini. Kalau belajar tidak pernah mengenal waktu, maka sama saja dengan menulis. Tidak pernah ada kata terlambat untuk memperbaiki yang sudah dilakukan. Bukankah dengan menulis kita bisa mencerahkan umat? Ya, tentu tergantung apa yang ditulis :) dan jiwa setiap penulis ada dalam tulisannya. Begitulah yang saya yakini. Menulis untuk dakwah, kepada diri sendiri, kepada orang lain, kepada lingkungan, kepada umat ini. Jika saya tak mampu memberikan lebih pada umat ini, setidaknya tulisan saya semoga bisa mencerahkan hati yang membaca. Amin.

1 comment:

ika agustina said...

Assalamualaikum..mba salam kenal
saya baru bergbaung di FLP
FLP samarinda amanah sekretaris ^_^
mba bisa share kah? hubungi ana di ikeh_susnhine87@yahoo.com
081347 275 278

best wishes