Halaman

Thursday, March 24, 2005

from Vavai...

[Komentar di bawah ini adalah tanggapan dari Muhammad Rivai alias Vavai atas artikel "Tetaplah Tegar agar Kau Dicintai". Trims yah, Vai...senengnya bisa dapet masukan berharga kayak gini. Tambahan nih, ternyata sisi 'perempuan' dalam tulisanku ketara banget ya? Hehehe...maka dari itu: duet yuk, Vai !!! ;p]

Mbak Vit,

Saya bisa jadi pembaca setia diary-nya lho... :-)

Sebenarnya kecemasan untuk menikah bukan hanya ada pada calon isteri tapi juga calon suami. Cemas dan khawatir tidak dapat membahagiakan isterinya, tidak dapat memberikan yang terbaik, tidak dapat mewujudkan keinginan dan harapan isteri dlsb.

Banyak juga yang khawatir pada cerita-cerita 'menakutkan' tentang kegagalan rumah tangga, mengenai ketidakharmonisan keluarga dan banyak lagi kekhawatirannya (jangan-jangan ini ungkapan rasa hati, hihihi...)

Tetapi, saya (pribadi) pikir bahwa tidak semestinya takut itu menghalangi kita meraih kecintaan yang maha kuasa. Jika kita seorang muslim, mengapa kita harus khawatir pada janji Allah untuk membahagiakan orang-orang yang melaksanakan sunnah rasul-Nya...

Jika isteri tidak bisa menjadi 'Super Woman', demikian halnya suami, dia juga tidak bercita-cita menjadi 'Superman', karena kepinginnya jadi Superboy terus...

Bukankah sikap manusiawi yang membuat kita dapat lebih memahami indahnya kebersamaan...

Jika suami dan isteri bertekad memberikan yang terbaik to one another, Insya Allah kebahagiaanlah yang akan melingkupinya. Saya memang belum menikah, tapi saya meyakininya. Bukankah kita tidak harus mencoba memegang api untuk mengetahui panasnya api... (jauh amat soal keluarga dengan api :-D)

Buat para isteri, suami hanya ingin mengatakan : "I love you, just the way you are..."

No comments: