Halaman

Monday, December 27, 2004

Rahasia

Innalillaahi wa inna ilaihi raaji'uun...

Tidak pernah kita tahu kapan Ia akan mencabut nyawa dan menyudahi kehidupan di dunia. Tapi setidaknya, saat diri kita menyaksikan orang lain mengalami saat akhir kehidupannya, pastilah kita menyadari bahwa hanya Ia yang punya kuasa mengawali dan mengakhiri kehidupan kita. Pun melihat langsung tanda-tanda mendekatnya Hari Akhir, segera kita akan sadari betapa tak ada artinya congkak diri ini.

Last Friday, sekitar pukul 17.10 WIB, saat sedang rapat redaksi, saya menerima kabar bahwa salah satu paman saya yang tadinya dirawat di RS PGI Cikini, telah meninggal dunia. Sedih. Sebab saya tidak bisa memenuhi permintaan yang terakhir beliau sampaikan.

Tadi malam, baru 'ngeh' dengan berita gempa. Ribuan orang telah sampai di akhir hidup mereka. Bagaimana dengan saya?....

Teringat pesan seorang ulama besar, yang disampaikan kembali oleh The Boss saat diskusi dengan seluruh karyawan kantor,

"Rekayasa Kematianmu."





2 comments:

kuspoes said...

assalamualaikum......

rekayasa? gw pikir bukan rekayasa itu....rekayasa kan emmbuat sesuatu yg tidak bisa ( mungkin0 menjadi mungkin. Bukankah ALLAH SWT bisa membuat semuanya, bukankah ia yg paling MAHA , jadi tidak ada yg mustahil bagiNYA
salam kenal

wassalam
http://kusaeni.com

DH Devita said...

to hussein,
'alaikum salam...makasih dah mampir n ngasih komen.

mm...soal rekayasa,...well, cuma ngutip dari perkataan Hasan Al Banna, mengenai Rekayasa Kematian. meaningnya? bahwa tiap kita memang nggak sanggup menentukan dengan pasti apa yang akan terjadi di saat akhir hidup kita. tapi kita bisa membuat 'rekayasa' kematian dengan memikirkan, 'mo jadi orang seperti apa gw di saat akhir hidup nanti?'

atau bisa juga, 'gw mau mati dalam keadaan seperti apa'?...contoh, kalo kita mau mati dalam keadaan beriman. maka 'rekayasa'nya adalah...selama masih hidup, setiap tingkah laku kita harus mencerminkan keimanan itu sendiri. dengan begitu, rekayasa tersebut adalah usaha kita untuk mendapat akhir hidup seperti yang kita inginkan. walaupun itu semua hanya Allah yang tahu, itu Rahasia-Nya. tapi manusia wajib berusaha dan merancang kematiannya selayak ia merancang kehidupannya. bukankah kehidupan yang kekal itu adanya setelah kematian?

wallahu a'lam.
ps...makasih banget loh! gw jadi merenung lagi, walau sejenak.